Maher At-Thuwailibi : Orang Munafik, Darahnya Itu Halal dan boleh dibunuh.

Serang, (FBS)- Ketua Dewan Pembina Bintang Sembilan Wali (Biwali), KH Matin Syarkowi merespon pernyataan ustad Maher yang menyebut golongan tertentu sebagai orang munafik, darahnya halal dan boleh dibunuh.
Menurut Kiai Matin, pernyataan Maher tak mencerminkan lisan seorang ulama. Islam, lanjut Kiai Matin, bukanlah agama yang menakutkan.
“Namun pernyataan Maher itu justru menunjukan seolah agama Islam itu sesuatu yang menakutkan, haus darah. Sebagai umat muslim saya menyesalkan pernyataan Maher dengan pernyataannya. Ukuran ilmu itu bukan jubahnya melainkan lisannya,” kata Kiai Matin, Rabu (14/3/2019).

“Penyebutan istilah munafik itu tidak dapat kita tujukan kepada orang lain, justru Rasulullah sendiri cuma memberikan kriteria,  memberitahukan kriteria munafik dan ini tak sepatutnya diberikan kepada orang lain.

Raba saja diri sendiri, bila siapapunpantas dengan kriteria 3 perkara itulah munafik,” lanjutnya menegaskan. Ia meminta kepada siapapun yang mengaku tokoh agama namun tak mencerminkan seorang ulama untuk menggali kembali sejarah kehidupan rasulullah. Tak pernah tertulis Nabi Muhammad saw berkata kasar terhadap umat dan musuh musuhnya.

Bahkan pada sirah nabawiyah  Rasulullah sering kali  mengunjungi musuh yang mempunyai niat buruk untuk Agama Islam, dikala musuh musuh tersebut dalam kondisi sakit.

“Jadi kalau kemudian orang terlalu berani seolah olah dirinya paling benar dan selalu menuding orang lain bersalah itu sudah bisa kita nilai.  Kriteria semacam itu adalah yang sangat salah.

Orang yang selalu merasa benar kepada orang lain selalu bicara kasar dan selalu menilai salah sesungguhnya yang seperti itu hal yg sangat salah,” ujarnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fathaniyah itu percaya Allah maha penyayang, maha pengampun dan hanya Allah yang berhak atas sifat sifat sombong. Untuk itu jangan ada seorangpun yang memposisikan diri sebagai orang yang angkuh, takabur dan sombong karena itu melampaui sifat tuhan.

“Bani adam hendaknya dipisahkan dengan persoalan agama, baniadam dimuliakan oleh Allah, maka secara manusiawinya mari kita muliakan, apalagi kalau kemudian terhadap sesama agama, bukankah kita bersaudara.

Saya sering menyampaikan, Utruk Waamsik kulagilli Walhasad, Harrim liidil muslimin Fataslamu. Harrim Liidil Muslimin! maka dari itu mari kita jaga kehormatan saudara saudara kita, mari kia jaga keutuhan berbangsa dan nernegara,” tuturnya.
Previous Post Next Post