Wiranto Mencari Kebenaran Tentang Kerusuhan 1998 Edisi Sumpah Pocong


Tantangan Sumpah pocong yang dilayangkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, hal ini cendrung membuat paslon nomer 1 panik yang dikutip dari perkataan Wakil Direktur Badan Pemenangan Nasional Fery Julianto. Sebagaimana kita ketahui Wiranto pernah masuk sebagai juru kampanye untuk paslon nomer urut, akan tetapi hal ini membuat Wiranto urung untuk menjadi juru kampaye karena banyak kritikan yang masuk dari publik terkait jabatannya sebagai menteri.

Ferry menyampaikan "Ngeri banget atau stres sepertinya dari kubu Jokowi-Amin masa ngomongnya aneh-aneh seperti itu". Layangan sumpah pocong ini yang ditujukan kepada Mayor Jendral Tentara Nasional Indonesia Kivlan Zein dan Letnan Jendral TNI Prabowo Subianto karena pada hakikatnya Wiranto telah menuding kedua Jendral tersebut adalah dalang dibalik kerusuhan 1998.

Sementara tudingan yang sudah ditujukan kepada Kivlan berpas-pasan dalam acara 'Para Tokoh Bicara 98' sontak Kivran menjawab " Menurutnya sendiri Wiranto justru tak berada di jakarta saat kerusuhan 1998 terjadi yang memprotes sidang istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat di Gedung Ad Premier.

Wiranto juga menegaskan dengan kata-kata "Saya berani, dan katakanlah berani untuk sumpah pocong tersebut yang menjadi bagian dari kerusuhan 1998. Coba katakan "Saya Probowo dan Kivlan Zain sumpah pocong kita siapa sebenarnya dalang dibalik kerusuhan 1998" di Kantor Presiden selasa 27 Februari 2019.

Sontak dibalas oleh Ferry selaku Wakil Direktur Badan Pemenan Nasional katanya "Wiranto seharusnya menjadi orang yang sangat bertanggung jawab atas kerusuhan 1998 karena jabatan Wiranto adalah sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan atau Panglima ABRI. Segala Polemik persoalan siapa yang seharusnya bertanggung jawab harus diselesaikan melalui pengadilan Militer bukannya dalam membuat perjanjian Sumpah Pocong".

Politis dari Partai Gerindra juga menambahkan "Mengapa harus Sumpah Pocong ? toh ada penggadilan Militer yang dapat digunakan dalam hal seperti ini, karena mereka adalah TNI tentara pembela Indonesia". 
Previous Post Next Post